"13 orang yang kami bawa dari dua kelompok yang berbeda. Mereka berkisar usia remaja, dan diamankan di sekitar Jalan Thamrin dan Patung Kuda ini," ujar koordinator lapangan Satpol PP DKI Jakarta Joni yang ditemui di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan penjaringan tersebut berawal dari belasan aduan masyarakat, yang menyatakan ketidaknyamanan mereka terkait perilaku para remaja itu.
"Keluhan yang kami terima dari kalangan ibu-ibu dan remaja perempuan. Jadi saat mereka lewat, pinggulnya dipegang, ada juga yang melihat orang sampai dipeluk dari belakang," terang dia.
Menurut dia, pihaknya kemudian meminta ciri-ciri dan lokasi berkumpulnya para remaja tersebut, yang akhirnya dijaring dan diperiksa di Pos Dinas Perhubungan DKI Jakarta, yang berlokasi samping Kementerian ESDM, Jakarta Pusat.
Joni mengemukakan saat dilakukan penggeledahan barang-barang 13 remaja tersebut, ditemukan sejumlah senjata tajam di antaranya berupa ikat pinggang berduri, besi panjang, dan celurit.
Kepala Seksi Penegakan Hukum Dinas Perhubungan DKI Jakarta August menuturkan 13 remaja tersebut setelah diamankan kemudian dibawa ke Polsek Menteng, Jakarta, untuk diproses pihak kepolisian lantaran sudah meresahkan.
"Mereka belum bisa diidentifikasi karena tidak ada satu pun yang membawa tanda pengenal diri atau kartu identitas. Jadi polisi yang akan menindaklanjuti sesuai ketentuan," kata dia.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak segan-segan melaporkan oknum atau kelompok yang membuat resah di kegiatan Car Free Day Jakarta.
"Bisa menghubungi kami (petugas Dishub), bisa juga para anggota polisi dan Satpol PP di 43 titik yang tersebar dari kawasan Monumen Nasional hingga Bundaran Senayan," ungkap August.
Baca juga: Lakukan tindakan asusila, profesor di Beijing dipecat
Baca juga: Malcolm Turnbull: Paus harus pecat uskup yang sembunyikan pelecehan seksual
Baca juga: PSI kecam pelecehan ibu dan anak di Car Free Day bundaran HI
Baca juga: Hampir 1300 anak-anak Kanada alami pelecehan seksual oleh staf sekolah
Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Monalisa
COPYRIGHT © ANTARA 2018
No comments:
Post a Comment