JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak mengikuti langkah Joko Widodo yang meninggalkan Jakarta untuk maju di pemilihan presiden.
"Saya tidak setuju Anies maju jadi Capres, sederhana karena saya dulu tidak setuju Jokowi meninggalkan jabatannya di Jakarta," kata Fahri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/7/2018).
"Saya merasa rakyat Jakarta janganlah dipermainkan seperti ini. Pilkada DKI yang lalu berdarah-darah," tambah dia.
Baca juga: Pertemuan Zulkifli Hasan dan Anies Baswedan Juga Bicarakan Peluang Capres-Cawapres
Wakil Ketua DPR ini menilai, tidak perlu memasang Anies Baswedan untuk menghadapi Jokowi. Sebab, ia meyakini ada banyak orang yang bisa mengalahkan petahana.
"Cukup jujur saja di depan publik siapapun bisa menang. Justru saya merasa presiden sekarang ringan dihadapi karena dari awal tidak jujur. Ada dusta sejak awal, lalu janji-janjinya yang tidak diikuti dan kemudian menyimpang dari sekarang," kata dia.
Baca juga: Gerindra: PKS Belum Sampaikan Usul Duet Anies-Aher
Fahri pun menyarankan Anies Baswedan tidak tergoda dengan iming-iming maju menjadi capres atau cawapres dari Partai Gerindra dan PKS.
Ia berharap Anies bisa menjalankan tugasnya hingga masa jabatannya tuntas. Sebab, DKI Jakarta juga memiliki berbagai persoalan yang harus diselesaikan.
"Saya tahu Anies itu didorong banyak orang. Tapi, sebaiknya kita meminta mereka fokus di DKI dan jangan mencontoh pendahulu mereka yang salah. Jabatan bukan aji mumpung," katanya.
Terkait munculnya nama Anies Baswedan yang diinginkan PKS sebagai capres, menurut Fadli Zon baru sebatas wacana.
Kalo berita nya ga lengkap baca dan buka link di samping https://nasional.kompas.com/read/2018/07/10/14462581/fahri-hamzah-sarankan-anies-tak-contoh-jokowi-tinggalkan-jakarta
No comments:
Post a Comment